Makna Kesenian Papercut pada Masyarakat Tionghoa

23 January 2016

Kerajinan papercut Tiongkok atau biasa disebut Jian Zhi (剪纸) merupakan tradisi yang muncul seiring dengan penemuan kertas oleh Cai Lun. Penggunaannya meluas mulai dari dekorasi rumah untuk tahun baru Imlek, upacara pernikahan, sampai upacara penguburan. Bentuknya pun sangat bervariasi, mulai dari karakter-karakter huruf Mandarin maupun bentuk-bentuk hewan, tumbuhan, dan manusia. Dibalik bentuk-bentuk yang indah ternyata mengandung berbagai filosofi yang menambah keindahan dari kerajinan papercut ini.

 

Asal Mula Kesenian Papercut di Tiongkok

Seni menggunting kertas atau kesenian papercut merupakan salah satu kesenian rakyat yang populer di Cina. Seni ini muncul pada dinasti Han, tepatnya di daerah Xinjiang. Dan kertas pertama kali ditemukan oleh Cai Lun. Kesenian ini berkembang lebih pesat pada dinasti Song dan Tang sebagai seni dekorasi. Desain gambarnya berasal dari kesenian tradisional Tiongkok yang ada lebih dari 2000 tahun. Biasanya bentuknya dapat berupa unggas, berbagai jenis tanaman pangan, bunga-bunga liar, episode-episode yang ada dalam opera, dan hewan-hewan domestik yang ada di Tiongkok. Bentuk yang paling sering diambil sebagai bentuk Jian Zhi adalah bentuk hewan-hewan zodiak atau biasa disebut Shio,

Biasanya Papercut dipelajari dan ditekuni oleh perempuan di daerah pingiran, selain menenun. Ada juga yang mengatakan bahwa dengan menekuni kesenian papercut dapat dijadikan tolok ukur bagi lelaki untuk meminang gadis, apakah gadis tersebut cukup berbakat dalam mengurus rumah tangga atau tidak. Hal ini dapat dilihat dari keahliannya menggunting kertas. Selain itu, papercut juga sering digunakan untuk ditempelkan pada jendela sehingga sering pula disebut chuang hua (窗花).

 

Pada tahun 2009, seni papercut dari Tiongkok ini tercatat sebagai salah satu budaya nasional dalam UNESCO, sebab seni ini mempunyai sejarah yang amat panjang, lebih dari 1500 tahun dan melambangkan sikap dan filosofi orang-orang Tionghoa. Konon dengan memasang Jian Zhi pada dekorasi rumah akan mendatangkan kebahagiaan bagi pemilik rumah dan mengusir hal-hal yang buruk dari rumah mereka.

 

Jenis-Jenis Papercut Tionghoa 

Papercut dibedakan berdasarkan warna dan teknik membuatnya. Berdasarkan warnanya, papercut dibedakan menjadi dua, yaitu papercut tradisional dan papercut modern. Papercut tradisional hanya menggunakan warna merah, serta bentuknya tidak terlalu rumit. Biasanya mengambil bentuk-bentuk yang alami, seperti tumbuh-tumbuhan, hewan, bunga-bungaan, atau karakter-karakter Mandarin.  Jenis yang kedua, yaitu papercut modern, menggunakan lebih dari satu warna, bentuknya cukup rumit dan indah.

Berdasarkan tehnik pembuatannya, seni Jian Zhi ini juga dibedakan lagi berdasarkan alat yang digunakan dan cara memotong kertas sehingga menjadi karya seni yang bernilai tinggi. Ada yang menggunakan gunting, ada pula yang hanya menggunakan pisau/silet untuk mulai membuat Jian Zhi. Biasanya orang yang sudah ahli hanya membutuhkan imajinasi dan mulai memotong dengan menggunakan silet. Belakangan ini pula sudah banyak muncul alat-alat praktis untuk dapat membuat Jian Zhi yang lebih rumit lagi.

 

Aturan dalam Membuat Jian Zhi

Dalam membuat Jian Zhi pun tidak boleh sembarangan, kita harus tahu dan menguasai tehnik-tehnik pembuatannya. Misalnya, dalam memotong kertas, garis yang berada dalam gambar tidak boleh putus, harus terkoneksi semua. Hal ini benar-benar membutuhkan ketelitian dalam pengerjaannya.

Kemudian dalam hal pewarnaan. Pada dasarnya Jian Zhi memang hanya menggunakan satu warna, yaitu merah. Warna merah melambangkan keberuntungan dan kebahagiaan dalam kepercayaan masyarakat Tionghoa. Hanya satu warna yang dapat diaplikasikan dalam sekali mewarnai, untuk menghindari warna tercampur.

 

Bentuk-Bentuk Yang Sering Digunakan dan Maknanya

Jian Zhi juga mengadopsi berbagai macam bentuk, seperti bunga, hewan, buah, tumbuhan, huruf-huruf Mandarin, bahkan beberapa potongan episode dalam opera. Yang paling sering terlihat di Indonesia adalah Jian Zhi berbentuk tulisan “Shuang Xi”, yang mempunyai makna kebahagiaan Ganda. Bentuk ini sering ditemukan di upacara pernikahan orang-orang Tionghoa. Huruf “Shuang Xi” sebenarnya berasal dari huruf “Xi Huan” (), namun yang diambil hanya huruf “Xi”()nya saja, yang bermakna bahagia. Karena rakyat Tiongkok menganggap suatu pernikahan adalah suatu kebahagiaan, yang mana dua orang bersatu, maka dapat disimbolkan dengan dua buah huruf “Xi” (喜喜) yang digabung, sehingga bermakna kebahagiaan ganda. Ada pula yang beranggapan bahwa gabungan dua huruf ini melambangkan dua orang yang saling berpelukan.

Selain itu juga ada banyak bentuk yang juga dipakai dalam pembuatan Jian Zhi, seperti kupu-kupu, ikan koi, buah persik, naga, dan phoenix. Kupu-kupu melambangkan bahwa musim semi telah datang. Karena pada saat musim semi, bunga-bunga bermekaran, dan mengundang banyak kupu-kupu untuk datang dan menghisap nektar bunga. Ada juga yang mengatakan dengan memasang Jian Zhi berbentuk buah delima, maka akan dikaruniai banyak anak.

Naskah : Ruth Winda

Gambar: dari berbagai sumber