Cakwe, Si Hantu Yang Digoreng

28 January 2016

Siapa yang tidak mengenal Cakwe(Hanzi: 油条Pinyin: Yóutiáo)? Makanan kecil ini sering dijual sebagai sarapan pagi di toko makanan maupun di pinggir jalan. Cakwe ini sebenarnya bentuk protes rakyat Tiongkok lho. Kok bisa? Cakwe mempunyai sejarah lho.

 

Pada jaman dahulu, di dinasti Song, ada seorang jenderal yang sangat membela keadilan bagi rakyat Tiongkok, beliau bernama Yuè Fēi (岳飞). Jenderal ini berhasil berperang dan mengambil kembali kota yang diambil negara Jin.

 

Di saat yang sama, di istana ada seorang Perdana Menteri yang bernama Qín Huì(秦桧). Ia merasa tindakan Jenderal Yue Fei hanyalah usaha pemborosan uang negara, dan berusaha menghasut Raja untuk menjatuhkan hukuman pada Jenderal Yue Fei.Pada tahun 1141 Jenderal Yue Fei dipanggil menghadap kaisar dan dihukum mati pada tahun 1163.

 

Kematian Yue Fei menyulut kemarahan rakyat. Di ibu kota, ada seorang pedagang penganan kecil bernama Wang Xiaoer dan Li Si yang sedang mencari ide untuk menjual makanan. Wang Xiaoer melihat kemarahan rakyat pada Qin Hui dan akhirnya mendapat ide. Ia kemudian menggoreng dua adonan tepung yang ia bentuk seperti manusia yang saling memunggungi. Jika digoreng, adonan itu pasti mencuat ke permukaan. Dengan lantang ia berteriak “Dijual Hui Goreng!” (Hanzi : 油炸桧Pinyin : Yóu zhá guǐ). Kata “Hui” mengacu pada Menteri Qin Hui. Hal ini menarik banyak orang yang kemudian datang untuk melihat seperti apa bentuk dari “Hui Goreng” tersebut. Sampai sekarang pun penganan yang terbuat dari adonan tepung beras ini masih banyak digemari, bahkan cara menghidangkannya pun berbeda-beda tiap daerah, contohnya di daerah Solo, Jawa Tengah, penyajiannya disertai susu kedelai. Di Pontianak, Kalimantan Barat, Cahkwe umumnya manis dan kenyal; yang disajikan dengan Lek Taw Zuan (dari bahasa Tiochiu). Lek Taw Zhuan sendiri adalah kacang hijau yang dibuang kulitnya dan dikukus dengan daun pandan. Setelah itu kacang hijau diberi gula kental dan disajikan bersama Cahkwe yang diiris kecil-kecil. Sedangkan di daerah lainnya, Cahkwe disajikan dengan sambal asam cair.

 

Sedangkan di Tiongkok, Cahkwe Juga banyak disajikan oleh pedagang kaki lima, dimakan dengan cara mencelupkannya ke dalam bubur panas. Di Tiongkok Utara, Cahkwe dimakan bersama susu kedelai manis maupun asin.

 

Naskah: Ruth Winda

Gambar: berbagai sumber