Xu Yong Qing Undang Pelukis Cilik Berbakat

18 February 2016

Pameran lukisan cat air khas Tiongkok karya seorang pelukis asal Beijing, Xu Yong Qing berhasil menarik perhatian masyarakat Surabaya sejak hari pertama diresmikan (26/1). Pameran yang berlokasi di galeri Shao Grand City tersebut belakangan tidak hanya memajang karya seni cat air khas Tiongkok saja, namun bertepatan dengan diadakannya demonstrasi melukis pada hari Minggu lalu (14/2) terdapat 9 buah lukisan baru berukuran mungil yang dipajang di area pameran. Lukisannya pun beragam, ada pemandangan alam seperti danau, air terjun, dan ada pula lukisan penari Bali. Di sudut bawah kanvas tertulis nama sang pelukis, Angela. Rupanya sang pelukis adalah seorang gadis kecil berusia 10 tahun.


Siapa sangka, perawakannya yang kecil mungil namun sudah bisa menghasilkan segudang karya seni yang indah dan bernilai. Gadis kecil bernama lengkap Angela Wang tersebut juga fasih berbahasa Mandarin. Saat ditemui di lokasi pameran, ia sedang asyik berbincang dengan sang pelukis maestro Xu Yong Qing. Ketika ditanya mengenai asal-usul lukisan Angela yang terpajang di galeri Shao, sang ayah angkat bicara, “Ini bermula dari ketidaksengajaan. Saya memiliki teman yang ternyata berkawan dekat dengan pak Rasmono, pemilik galeri Shao. Lalu beliau tahu anak saya suka melukis sehingga saat itu saya langsung diminta utuk mengirimkan beberapa contoh hasil lukisan Angela. Setelah itu saya dapat kabar bahwa Xu Yong Qing suka lukisan anak saya, dari situlah akhirnya anak saya diundang ke pameran ini.” Ungkapnya. Saat ditanya mengenai bakat Angela, ayahnya mengatakan bahwa bakat melukis tersebut dimulai sejak ia berusia 9 tahun, lalu bakat tersebut semakin terasah dengan hadirnya seorang guru lukis bu Henny, yang saat itu juga turut hadir mengapresiasi hasil karya muridnya.


Ternyata bakat Angela tidak hanya melukis saja. Selain piawai bermain piano, ia juga jago bermain biola. Prestasi yang berhasil diraihnyapun tidak tanggun-tanggung, diantaranya pernah bergabung dalam orkestra besar dan berada satu panggung dengan musisi kenamaan Adie M.S. tahun lalu, bahkan Angela saat ini sedang bersiap untuk mengikuti kompetisi paduan suara tingkat Internasional di Bali. “Saya sebetulnya tidak terlalu berharap banyak bakat Angela di bidang melukis, karena ia tidak begitu menonjol di bidang melukis, ia juga tidak pernah ikut kompetisi melukis apapun.” Ujarnya. Namun keraguan sang ayah berhasil ditepis oleh Angela dengan hasil karyanya yang cukup membanggakan dan bisa dibilang tak terduga. Dari hasil karyanya, terdapat beberapa diantara lukisan Angela yang sudah diminta oleh Bhiksu asal Tiongkok, ada yang sudah dipajang di ruang kepala sekolah, dan ada pula yang ingin membeli lukisannya, tidak tanggung-tanggung harga yang ditawarkan yakni sebesar 5 juta rupiah. Hal ini tentu membuat kedua orangtua Angela, Hanadi Soehardjo Hartono, dan Susilowati sangat bangga terhadap bakat anak tunggalnya tersebut. Sang ayah menambahkan, bahwa bakat melukis yang dimiliki Angela saat ini merupakan keturunan dari sang kakek, Ong Kie Tjay, yang ternyata dulunya pernah diminta oleh Presiden Soekarno untuk menggambar desain dan membangun hotel Olympic.


Saat ditanya mengenai lukisannya, gadis kelahiran 8 April 2006 tersebut dengan malu-malu menunjuk sebuah lukisan penari Bali sebagai lukisan yang paling disukainya. “Angela masih harus belajar banyak lagi tentang lukisan yang berkaitan dengan tradisi Bali. Kemarin guru Xu berpesan agar Angela tetap belajar melukis terutama tentang tradisi Bali, yang selanjutnya lukisan itu akan dikirim dan dipajang di Beijing.” Ungkapnya, “Rencana kedepannya saya dan guru melukisnya, Miss Henny, akan bekerjasama untuk mengadakan sebuah pameran lukisan.” Pungkasnya.

 


Naskah : Lintang Suminar
Foto : Dian Permatasari, Hanadi S.